BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

gfu

Selasa, 01 Juni 2010

Inovatif,kreatif ,dan brani mengambil resiko dalam mengelola konflik usaha

DI AJUKAN SEBAGAI TUGAS KELONPOK KEWIRAUSAHAAN (KWU)


KELOMPO : 7 ( 2 TKJ1 )

• Ismat A
• Dede R
• Farid S
• Budiman
• Entis S
• M. Ali



Inovatif,kreatif ,dan brani mengambil resiko dalam mengelola konflik usaha
Kewirausahaan adalah proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visi ke dalam kehidupan] Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu.[ Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi resiko atau ketidakpastian.[ Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya (1). Richard Cantillon (1775), misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment).[ Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu.[ Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi resiko atau ketidakpastian] Berbeda dengan Cantillon, menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.[] Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut

Proses wirausaha
Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave, proses kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi] Inovasi tersebut dipengeruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari pribadi maupun di luar pribadi, seperti pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan dan lingkungan] Faktor-faktor tersebut membentuk ‘’locus of control’’, keinovasian, implementasi, dan pertumbuhan yang kemudian berkembangan menjadi yang besar] Secara internal, keinovasian dipengaruhi oleh faktor yang bersal dari individu, seperti ‘’locus of control’’, toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan yang mempengaruhi diantaranya model peran, aktivitas, dan peluang] Oleh karena itu, inovasi berkembang menjadi kewirausahaan melalui proses yang dipengaruhi lingkungan, organisasi, dan keluarga
Ciri-ciri wirausaha[1] yang berhasil:
• Memiliki visi dan tujuan yang jelas] Hal ini berfungsi untuk menebak ke mana langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui langkah yang harus dilakukan oleh pengusaha tersebut.[
• Inisiatif dan selalu proaktif] Ini merupakan ciri mendasar di mana pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan
• Berorientasi pada prestasiPengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik daripada prestasi sebelumnya] Mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama.[ Setiap waktu segala aktifitas usaha yang dijalankan selalu dievaluasi dan harus lebih baik dibanding sebelumnyaBerani mengambil risiko.[ Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha kapanpun dan dimanapun, baik dalam bentuk uang maupun waktu]
• Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana ada peluang di situ dia datang. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya. Benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya] Ide-ide baru selalu mendorongnya untuk bekerja kerjas merealisasikannya] Tidak ada kata sulit dan tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan. Bertanggungjawab terhadap segala aktivitas yang dijalankannya, baik sekarang maupun yang akan datangTanggung jawab seorang pengusaha tidak hanya pada segi material, tetapi juga moral kepada berbagai pihakKomitmen pada berbagai pihakMengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak]Hubungan baik yang perlu dijalankan, antara lain kepada: para pelanggan, pemerintah, pemasok, serta masyarakat luas
• ] Sikap wirausaha
Dari daftar ciri dan sifat watak seorang wirausahawan di atas, dapat kita identifikasi sikap seorang wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya sehari-hari, sebagai berikut:
• Disiplin
Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki kedisiplinan yang tinggiArti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan] Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala yang dapat menghambat seorang wirausahawan meraih keberhasilan. Kedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas pekerjaan dapat dibina dengan ketaatan wirausahawan akan komitmen tersebutWirausahawan harus taat azas Hal tersebut akan dapat tercapai jika wirausahawan memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja yang telah ditetapkan Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah contoh dari kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem kerja
Komitmen Tinggi
Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lainDalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki komitmen yang jelas, terarah dan bersifat progresif (berorientasi pada kemajuan Komitmen terhadap dirinya sendiri dapat dibuat dengan identifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang direncanakan dalam hidupnya Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap orang lain terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang ditawarkan, penyelesaian bagi masalah konsumen, dan sebagainya.Seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya terhadapkonsumen, akan memiliki nama baik di mata konsumen yang akhirnya wirausahawan tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen, dengan dampak pembelian terus meningkat sehingga pada akhirnya tercapai target perusahaan yaitu memperoleh laba yang diharapkan
Jujur
Kejujuran merupakan landasan moral yang terkadang dilupakan oleh seorang wirausahawan] Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks]Kejujuran mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purnajual yang dijanjikan dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan olehwirausahawan.

Kreativitas
Kreativitas merupakan memikirkan sesuatu,kemampuan seseorang untuk
melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relative berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.
Kreatif
Menghadirkan sesuatu benda atau hal yang sebelumnya sama sekali belum ada untuk dipergunakan. Ide yang kratif dikaitkan dengan ide yang baru paling tidak untuk orang yang bersangkutan Ide kreatif ini dapat melibatkan sebuah usaha penggabungan du ahal atau lebih ide-ide secara langsung (John Adair,1996)
Krativitas dan inovasi
Inovasi dan kerativitas berbeda wilayah domain yang sama,teapi memiliki batasan yang tegas. Kreatifitas merupakan langkah pertama menuju inovasi yang terdiri atas berbagai tahap. Kreatifitas berkaitan dengan produksi kebaruan dan ide yang bermanfaat sedangkan inovasi berkaitan dengan produksi atau adopsi ide yang bermanfaat dan implementasinya.
Wirausaha
Wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih sukses.
Kewirausahaan
Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif.
Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreatifitas tersebut sebaiknya adalah dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar.
Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yang memberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.
Namun,gagasan-gagasan yang baikpun, jika tidak diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari, hanya akan menjadi sebuah mimpi. Gagasan-gagasan yang jenius umumnya membutuhkan daya inovasi yang tinggi dari wirausahawan yang bersangkutan. Kreativitas yang tinggi tetap membutuhkan sentuhan inovasi agar laku di pasar.
Inovasi yang dibutuhkan adalah kemampuan wirausahawan dalam menambahkan
nilai guna/nilai manfaat terhadap suatu produk dan menjaga mutu produk dengan memperhatikan “market oriented” atau apa yang sedang laku dipasaran. Dengan bertambahnya nilai guna atau manfaat pada sebuah produk, maka meningkat pula daya jual produk tersebut di mata konsumen, karena adanya peningkatan nilai ekonomis bagi produk tersebut bagi konsumen.
Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki
adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut
dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Kompetensi itu sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman usaha.
Seseorang wirausaha adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam berkreasi dan berinovasi. Ia adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) atau kemampuan kreatif dan inovatif. Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut secara riil tercermin dalam kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start up),
kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative), kemauan dan kemampuan untuk mencari peluang (opportunity), kemampuan dan keberanian untuk menanggung
risiko (risk bearing) dan kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya. Kemauan dan kemampuan-kemampuan tersebut diperlukan terutama untuk:
a.Melakukan proses/ teknik baru (the new technik)
b.Menghasilkan produk atau jasa baru (the new product or new service),
c.Menghasilkan nilai tambah baru (the new value added),
d.Merintis usaha baru (new businesess), yang mengacu pada pasar
e.Mengembangkan organisasi baru
Berani mengambil resiko
Kita memahami, bahwa dalam setiap langkah mengandung suatu risiko, bahkan tak melakukan apapun ada risiko, yaitu risiko kehilangan kesempatan. Manajemen Risiko saat ini sudah melekat pada setiap aspek kehidupan, namun disadari pengelolaan risiko ini belum sepenuhnya disadari oleh semua pihak.
Justru karena adanya risiko ini, maka perusahaan asuransi diperlukan. Perusahaan asuransi berfungsi mengelola risiko pihak lain, dan untuk ini perusahaan asuransi sendiri perlu melakukan dan memahami fungsi risk transfer dan risk sharing. Kontrol risiko adalah menghindari, meminimalisir, menahan dan memindahkan.
Untuk itu, jika kita mempunyai suatu usaha, ada baiknya kita memahami titik-titik risiko yang akan terjadi pada perusahaan tadi. Untuk itu diperlukan menilai proses bisnis perusahaan tadi untuk mengetahui titik-titik dimana risiko ada kemungkinan akan terjadi. Di bawah ini saya mencoba untuk melihat risiko apa yang kemungkinan terjadi di perusahaan asuransi, sebelum kita menilai risiko personal, sehingga kita mampu memahami mengapa kadang perusahaan asuransi menetapkan premi tinggi untuk suatu jaminan tertentu.
a. Untuk perusahaan asuransi kerugian, yang jelas adalah risiko sebagai penanggung. Untuk ini perusahaan asuransi perlu melakukan penilaian terhadap orang/perusahaan yang akan ditanggung. Perlu dilakukan survei untuk menentukan kondisi pertanggungan asuransi apa yang paling tepat untuk calon yang akan dijamin asuransinya. Saya sendiri merasakan saat ingin memperpanjang asuransi mobil, pada saat ini perusahaan asuransi lebih ketat dan memerlukan waktu untuk melakukan survei, hal yang sekitar 10 tahun lalu sering tak dilakukan, apalagi jika yang diasuransi kendaraan, yang cukup dengan hanya membawa mobil yang akan diasuransikan ke perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi tak perlu melakukan survei dimana lokasi rumah tinggal pemilik mobil, bahkan sampai perlu melihat letak rumah pemilik mobil. Namun banjir yang sering melanda Jakarta, membuat petugas asuransi juga menanyakan lokasi usaha, kebiasaan kita dan lokasi rumah, termasuk rawan banjir atau tidak. Setelah itu perusahaan asuransi juga perlu melakukan perhitungan, seberapa besar perusahaan mampu menahan risiko, karena jika dinilai risikonya terlalu tinggi, maka perusahaan asuransi akan menolak atau mengenakan premi yang lebih tinggi, serta mengasuransikan kembali kepada perusahaan reasuransi (reasuradur). Pemindahan sebagian risiko kepada perusahaan lain (reasuradur) merupakan bentuk kontrol risiko yang disebut spreading of risks. Risiko yang saat ini harus diperhitungkan adalah risiko katastropik. Bencana adalah jenis risiko katastropik, penyebabkan bisa faktor manusia atau bencana alam. Meskipun ada dukungan reasuransi, terkadang kerugian lebih besar dari dukungan perusahaan resuransi, sehingga perusahaan akan menanggung kelebihan kerugian yang tak didukung reasuransi. Bencana alam seperti tsunami, gempa bumi, bisa menghancurkan perusahaan asuransi karena bisa menyerap modal karena premi yang diterima tak bisa menutup seluruh kerugian. Diperlukan prediksi tingkat kerugian, jika terlalu rendah kerugian akan lebih besar daripada yang diperkirakan. Namun jika memprediksikan risiko kerugian terlalu tinggi, yang berakibat pada besarnya premi, maka ada risiko konsumen tak mau mengasuransikan pada perusahaan asuransi tersebut. Oleh karena itu diperlukan analisis yang handal, yang dapat melihat peta kemampuan konsumen, namun juga kemungkinan risiko yang akan terjadi.
b. Sekarang kita melihat risiko dari personal. Rumah tangga dapat dianggap sebagai perusahaan, yang pengelolaan asuransinya memperhitungkan kemungkinan risiko yang akan terjadi pada anggota keluarga penghuni rumah tersebut. Pertama, adalah asuransi yang terkait dengan pengobatan. Jika anda bekerja pada perusahaan yang akan menanggung seluruh biaya pengobatan dari karyawan, anda berhak bersyukur, karena tak banyak perusahaan seperti ini. Kalaupun ada, ada bagian dari risk sharing yang harus ditanggung oleh karyawan, misalkan 10% dari total biaya. Itupun kadang tak semua biaya pengobatan dapat diganti, perusahaan akan memilih biaya pengobatan yang non rutin seperti perawatan di rumah sakit dsbnya, yang sebelumnya telah diteliti oleh dokter perusahaan bahwa memang layak diganti. Perusahaan akan memilih memberikan tunjangan pengobatan rutin yang dimasukkan dalam skala gaji karyawan. Bagaimana jika anda tak mendapatkan biaya pengobatan? Tentu saja anda harus memilih perusahaan asuransi, namun disini harus diingat, apa saja ketentuan dalam persyaratan asuransi tersebut, sehingga anda tak kecewa dikemudian hari. Atau anda cukup membuat cadangan yang disimpan dalam bentuk tabungan di Bank, yang hanya digunakan dalam kondisi mendesak. Kedua, adalah hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian, terkait dengan harta benda anda dan keluarga. Sebagaimana telah disinggung pada butir a, dari sudut pandang konsumen, maka yang diperlukan adalah asuransi kendaraan dan asuransi rumah. Asuransi mobil telah umum dilakukan, namun umumnya perusahaan asuransi memberi batasan pada umur kendaraan. Untuk kendaraan roda dua, agak sulit mengasuransikannya, karena perusahaan asuransi menolak untuk menerima asuransi kendaran roda dua. Dulu saat anak saya baru dibelikan sepeda motor baru, masih ada perusahaan asuransi yang mau menerima asuransi untuk kendaraan sepeda motor walaupun hanya berupa total lost, namun itu hanya berlangsung 2 (dua) tahun dan setelah itu perusahaan asuransi tak mau menerima asuransi sepeda motor, mungkin karena risikonya terlalu tinggi. Sedangkan asuransi rumah, juga tergantung dari bentuk rumah serta harta benda yang berada dalam rumah tersebut. Jenis asuransinya juga bervariasi, apakah all risk atau total lost.

0 komentar: